Apa Itu BAS (Building Automation System) ?
Building automation system adalah sebuah pemrograman,
komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan
mengontrol sistem mekanis dan sistem penerangan dalam sebuah gedung. Building
Automation Systems (BAS) mengoptimasi start-up dan performansi dari peralatan
HVAC dan sistem alarm. BAS menambah dalam jumlah besar interaksi dari mekanikal
subsistem dalam gedung, meningkatkan kenyamanan pemilik, minimasi energi yang
digunakan, dan menyediakan off-site kontrol gedung. BAS berbasis kontrol
komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol
subsistem pada gedung seperti keamanan, kebakaran/keselamatan, elevator, dan
lain-lain.
Bulding automation system adalah penggabungan sistem
mekanik, listrik, peralatan dengan mikroprosesor yang berkomunikasi satu sama
lain dan ke komputer. Komputer dan pengendali dalam building automation system
ini dapat dihubungkan ke internet atau berfungsi sebagai sistem yang berdiri
sendiri hanya untuk jaringan peer to peer controller saja. Selain itu,
pengendali BAS sendiri tidak memerlukan komputer untuk memproses fungsi kontrol
karena pengendali memiliki prosesor internal mereka sendiri.
BAS sendiri tidak memerlukan komputer untuk memproses fungsi
kontrol karena pengendali memiliki prosesor internal mereka sendiri.
Di berbagai sektor industri dan komersial pemakaian energi
listrik merupakan persoalan yang tidak mudah diselesaikan. Karena menyangkut
berbagai faktor tentang tenaga kerja, peralatan, perawatan mesin, atau sistem
pengoperasian. Peralatan yang biasanya memperbesar tagihan listrik
- Air – Conditioning
- Motor Induksi 3 Phasa
- Air - Chiller HVAC
- Water Cooler
- Cooling Water Pump
- Lighting
- Escalator
- Water Heater
Bagian dari sistem
- Controller : Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau lebih PLC (Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu. PLC dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya digunakan dalam sebuah gedung
- Occupancy Sensor : Occupancy biasanya didasarkan pada waktu dari skedul harian. Override switch atau sensor dapat digunakan untuk memantau occupancy pada beberapa daerah internal gedung.
- Lighting : Lighting dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan Building Automation System berdasarkan waktu harian, atau pengatur waktu dan sensor. Contoh sederhana sistem tersebut adalah menyalanya lampu pada suatu ruangan setelah setengah jam orang terakhir keluar dari ruangan tersebut.
- Air Handler : Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam gedung. Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga agar udara tetap sesuai dengan kebutuhan serta kesehatan manusia yang ada dalam gedung tersebut.
- Central Plant : Central Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling unit dengan air.
- Alarms and Security : Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika sebuah alarm dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram untuk memberitahukan seseorang. Pemberitahuan dapat dilakukan melalui komputer, pager maupun suara alarm. Sistem sekuriti dapat disambungkan pada building automation system. Jika occupancy sensor ada, maka sensor tersebut dapat juga digunakan sebagai alarm pencuri.
Topologi
Jaringan otomatis gedung terdiri dari
primary dan secondary bus yang terdiri dari Programmable Logic Controllers,
input / output dan sebuah user interface (human interface device). Primary dan
secondary bus dapat berupa kabel fiber optik, ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485
atau wireless network. Controller digunakan dengan software yang akan bekerja
dengan standar BACnet, LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output berupa analog dan
digital (binary). Input analog digunakan untuk membaca pengukuran variabel.
Input digital mengindikasikan apabila device menyala atau tidak. Output analog
mengontrol kecepatan atau posisi dari peralatan, seperti variable frequency
drive, sebuah I-P transducer, atau sebuah aktuator. Output digital digunakan
untuk membuka dan menutup relay dan switch.
Keuntungan Building Automation System Adalah:
- Building automation system memungkinkan pemilik untuk mengatur jadwal operasi untuk peralatan dan sistem pencahayaan sehingga penghematan energi dapat direalisasikan saat bangunan atau ruang di bangunan tidak dihuni.
- Building automation system memungkinkan peralatan bekerja optimal dimulai dengan pembelajaran adaptif. Permulaan yang optimal memungkinkan peralatan bekerja secara teratur dan berurutan secara otomatis sesuai jadwal sebelum bangunan direhabilitasi sehingga titik ruang dapat terwujud sebelum ditempati. Pembelajaran adaptif memungkinkan sistem untuk membandingkan suhu ruang, kondisi udara luar, dan kemampuan peralatan sehingga peralatan dapat dihidupkan pada waktu yang tepat untuk memastikan titik setel ruang dicapai sebelum ditempati.
- Building automation system harus memiliki kemampuan trim dan respons. Berdasarkan permintaan zona, titik setel untuk berbagai sumber pemanasan dan pendinginan akan berubah sesuai permintaan dari zona. Dalam sistem VAV, semua kotak VAV dilayani dari unit penanganan udara sentral. Jika semua zona berada pada titik setel maka titik setel suhu udara yang disetel dari penangan udara secara otomatis berubah untuk mencegah pendinginan mekanis terjadi bila tidak diperlukan. Ketika zona tumbuh lebih hangat, titik suhu udara pasokan ditetapkan secara otomatis diturunkan agar pendinginan mekanis bisa memenuhi permintaan. Sistem yang konvensional memiliki satu titik suhu udara suplai tunggal yang mencapai 55° Fahrenheit yang mengharuskan kompresor untuk berputar bahkan bila tidak diperlukan.
- Building automation system harus memiliki kemampuan untuk memantau penggunaan energi termasuk kemampuan untuk meter listrik, gas, air, uap, air panas, air dingin, bahan bakar.
- Building automation system bekerja dengan pengaturan sistem mekanis yang sesuai dengan menawarkan penghematan berdasarkan perhitungan entalpi dan / atau kontrol set point CO2.
- Building automation system harus memiliki algoritma kontrol seperti jadwal reset untuk pemanasan, kontrol tekanan statis, dan sistem lain dimana penghematan energi dapat direalisasikan melalui program prediktif ini.
- Building automation system harus memiliki system penurunan beban ketika permintaan listrik berada pada puncaknya.
- Building automation system menawarkan kemampuan untuk mengirim alarm melalui email, pager, atau telepon untuk mengingatkan manajer bangunan dan / atau teknisi untuk menginformasikan masalah dan kegagalan sistem.
- Building automation system harus memiliki kemampuan komunikasi untuk diintegrasikan dengan sistem kontrol otomatisasi bangunan lainnya dan TCP / IP. BACnet yang kompatibel atau protokol komunikasi open source lainnya adalah nilai plus.
Ada banyak contoh lain tentang bagaimana cara kerja building
automation system dapat membantu anda terutama jika anda mengelola bangunan
besar bahkan jika bangunan di tempat yang berbeda di Indonesia. Building
automation system dapat dihubungkan ke komputer pusat melalui internet. Dengan
bulding automation system anda dapat memantau dan mengendalikan semua bangunan
anda di Indonesia dari komputer manapun dengan koneksi internet. Seiring
berjalannya waktu kontrol bangunan modern membantu mengurangi penggunaan energi
dan meningkatkan nilai bangunan dengan membuat sistem listrik dan mekanik
menjadi cerdas.
Mantap ��
BalasHapusGambar kok tdk ada kelanjutannya
BalasHapus